Home » Mengenal Toilet Training Pada Masa Anak Toddler

Mengenal Toilet Training Pada Masa Anak Toddler

Pernah gak dengar hal anak usia diatas 1 tahun tuh masa-masanya si ibu akan lebih ekstra tenaga karna si anak gak mau diam. Di usia anak masa toddler (12 bulan sampai 36 bulan atau 1 hingga 3 tahun) merupakan masa anak untuk banyak ingin tahunya dan ingin mencoba segala sesuatu atau bisa di bilang masa anak  untuk eksplorasi lingkungan.  Anak-anak di masa toddler mengalami 3 fase dimana fase pertama yaitu fase autonomi anak akan mengambil inisiatif sendiri untuk melakukan kegiatan atau bisa dibilang anak mengenal kemandirian. Lalu fase selanjutnya adalah fase anal dimana pada fase ini anak mengenal dan mulai mengerti kapan ia akan membuang kotoran. Lalu selanjutnya adalah fase praoperasional yang dimana anak akan mampu membuat penilaian sederhana terhadap objek atau kejadian di lingkungan sekitarnya.

Nah pada usia toddler ini merupakan masa yang tepat buat kita melatih anak untuk kemandirian dalam berkemih atau bisa dibilang masa masa yang tepat untuk toilet tranning. Peran orang tua di rumah sangat menentukan kemandirian anak dalam aktivitas toiletnya. Namun masih banyak orang tua yang masih bingung bagaimana memulai toilet training, selain mengetahui tahapan toilet training orang tua juga perlu menanamkan kesabaran karna proses toilet training memerlukan waktu yang lama. Toilet training bisa memakan waktu lebih dari 3 bulan tergantung dari kemandirian anak-anaknya sendiri.

Tahapan toilet trainning

Adapun tahapan toilet training adalah sebagai berikut:

Penilaian Kesiapan

Hal yang harus dilakuin dalam tahapan ini adalah penilaian kesiapan. Banyak faktor yang menentukan kesiapan anak untuk bertoilet training bisa secara fisik ataupun emosional. Menjaga mood anak untuk tetap berkeingin tahu dan mencoba bisa menjadi persiapan yang paling penting bisa menjadi poin penting dalam tahapan ini. Tahapan persiapan permulaan untuk toilet training bisa di masa 12 bulan hingga 24 bulan. Tanda tanda Ketika anak siap memasuki masa pelatihan toilet ini adalah

  • Saat anak memiliki rasa ingin tahu dan kegunaan dari toilet
  • Anak mampu berjalan dan duduk dengan baik,
  • Anak mampu melepas dan menggunakan pakaiannya secara mandiri
  • Anak paham terkait konsep mengembalikan benda ketempatnya
  • Anak mampu mengatakan atau mengenal rasa ingin buang air kecil ataupun buang air besar.

Perkenalkan konsep ke anak

Memperkenalkan konsep toilet training ke anak bisa membantu mempermudah pelatihan ini, orang tua bisa melakukannya dengan metode bercerita pada anak, mengajak anak menonton video atau menggunakan boneka sebagai contoh untuk toilet training. Pada tahapan ini bisa mengajarkan untuk mengenal rasa ingin buang air, lalu bisa ajarkan anak untuk cara berkemih yang baik saat di toilet (bisa duduk ataupun berdiri tergantung pada anak yang diajarkan). Lalu ajarkan anak membersihkan diri atau penggunaan air dengan benar.  Setelahnya ajari anak Anda cara menyeka dan mencuci tangan dengan benar setelah menggunakan toilet. Jadikan itu aktivitas yang menyenangkan dan menarik.

Orang tua juga bisa menggunakan alat bantu berupa penggunaan toilet duduk untuk anak, lalu saat anak sudah mengenal konsep bertoilet yang benar baru mengajarkan anak menggunakan toilet dengan benar. Saat melakukan toilet training bisa menggunakan cara membiarkan anak untuk memilih pakaian dalam sesuai keinginannya agar membantu menjaga mood anak untuk melakukan toilet training

Tetapkan Rutinitas

Melakukan toilet training sama dengan melatih kebiasaan pada anak. Agar anak bisa terbiasa dengan toilet training bisa minta anak untuk berkemih di jam jam berikut ini, pada tahapan ini bisa mempraktekan cara berkemih yang benar seperti duduk di kursi pispot atau menuju closet meskipun si anak tidak ingin rasa berkemih. Adapun waktu-waktu yang tepat adalah sebagai berikut:

  • Setelah bangun di pagi hari.
  • Sebelum waktu tidur.
  • Setelah makan.
  • Setiap kali anak Anda menunjukkan tanda-tanda ingin buang air (misalnya menggeliat, memegang popok).

Beri semangat pada anak dan apresiasi anak

Pada saat melatih anak, rasa senang dan  bangga pada diri sendiri pada anak bisa membantu anak untuk cepat memahami sesuatu . Maka dari itu untuk tahapan ini jangan lupa untuk memberikan anak pujian pada setiap kegiatan yang berhasil. Pujian tersebut bisa di lakukan dengan cara memberi sentuhan pada anak, tepuk tangan, pujian verbal bahkan hadiah kecil. Jika pada suatu saat anak jatuh atau terjadi kesalahan orang tua juga harus tetap tenang dan sabar, jangan memarahi anak dan coba dorong anak untuk kembali mencoba.

Pada tahapan pelatihan ini tidak selalu dan dalam waktu instan untuk berhasil di lakukan oleh anak. Jadi ayah bunda serta keluarga yang lainnya harus bisa memahami hal ini, konsisten dan sabar ya. Semangat dare berharap artikel dare kali ini tentang “ mengenal toilet training pada masa anak toddler “ bisa membantu ayah bunda untuk melatih kemandirian si anak dalam berkemih.

 

daremecin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas